Pengertian Sistem Informasi
Manajemen (SIM)
Di bawah ini, adalah penjelasan singkat beserta
uraian penjelasan mengenai pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM):
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah
serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh,
dan terkoordinasi secara rasional terpadu yang
mampu mentrasformasikan data sehingga menjadi informasi lewat
serangkaian cara, yang bertujuan meningkatkan produktivitas yang sesuai
dengan gaya dan sifat dari manajer atas dasar kriteria mutu yang
telah ditetapkan.
Kata-kata yang digaris bawahi di dalam
Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) di atas akan diuraikan
penjelasannya sebagai berkut:
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah
“menyeluruh”
Kata “manajemen” dalam SIM memiliki
makna sebagai serba melingkupi. Di dalam SIM termasuk sistem
pemrosesan transaksi dan sistem-sistem yang utama dirancang bagi para
manajer di berbagai tingkatan. Sebuah SIM melingkupi sistem informasi formal
maupun informal, baik yang manual ataupun yang menggunakan teknologi
komputer; termasuk juga Sistem informasi Proyek, Sistem Informasi Intelejen,
Sistem Informasi Perkantoran, Sistem Penopang Keputusan, dan berbagai model
komputer yang memproses data bisnis, serta berbagai jenis Sistem Informasi yang
Khusus atau yang terstruktur. Sebagai penyeimbang, komponen yang terpenting
pada Sistem Informasi Manajemen adalah manajer itu sendiri, yang
pikirannya akan mengolah, memproses dan menyebarluaskan informasi serta
berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi Manajemen.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem yang
“Terkoordinasi”
Komponen dalam sebuah Sistem Informasi Manajemen
biasanya tidak dikelola dari satu titik pusat organisasi saja, namun ada berbagai
departemen pengguna, departemen pemroses data, dan mungkin saja fungsi
pengelola data yang juga terpisah, bahkan yang lain-lainnya mungkin memiliki
hak atas bagian tertentu dari Sistem Informasi Manajemen. Bagaimanapun
juga, sebuah Sistem Informasi Manajemen, dikoordinasi secara terpusat
untuk menjamin data intelijen, otomatisasi perkantoran, maupun
data yang diproses, dan juga komponen-komponen yang lainnya, dikembangkan
dan dioperasikan dengan terstruktur, terencana dan terkoordinasi; semuanya untuk
menjamin bahwa informasi melewati dan mengarah ke sub-sistem yang
diperlukan; juga menjamin bahwa sistem informasi bekerja secara efisien.
Fungsi koordinasi ini seringkali dilakukan oleh para komisi pengarah yang
terpisah atau oleh bagian pengolah data atau manajer pengelolaan data.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang memiliki
sub-sistem informasi
Sistem informasi Manajemen adalah
serangkaian sub-sistem, atau sistem komponen terpisah setengah yang
merupakan bagian dari keseluruhan dan merupakan sistem yang terpadu. Tiap-tiap sub-sistem
menyumbang tercapainya sasaran sistem informasi manajemen dan
organisasi. Sebagian dari sistem memiliki peran hanya dalam satu kegiatan atau
satu lapis organisasi saja, sementara yang lainnya berperan serba-lapis
(multi-level) atau melaksanakan kegiatan berganda (multiple
activities). Struktur keseluruhan dari sistem berganda harus
dirangkaikan secara cermat dan ditetapkan sebagai bagian dari rencana sistem
jangka panjang.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang Teritegrasi
Secara Rasional
Sub-sistem (kumpulan dari sistem yang
semi-terpisah) adalah terpadu sehingga kegiatan dari masing-masing
saling berkaitan satu sama lain. Integrasi ini dilakukan terutama dengan
melewatkan data di antara sistem-sistem tersebut. Program komputer dan file
dapat dirancang untuk menangani arus data di antara sistem, dimana prosedur
manual dapat digunakan untuk melaksanakan integrasi tersebut.
Sementara integrasi membuat pemrosesan informasi
menjadi efisien dengan cara mengurangi Intermediate processing (pemrosesan
antara) juga peristiwa pemrosesan data yang sama dari berbagai
departemen. Keuntungan yang paling menonjol adalah memberikan informasi
lebih singkat, relevan dan lengkap. Manajer senior, secara khusus akan
dapat mengambil manfaat dari sistem terintegrasi karena mereka
memerlukan informasi silang-fungsional. Walau integrasi total dari sub-sistem
tidak akan tercapai, namun demikian sampai pada beberapa lapisan tertentu
integrasi diperlukan untuk suatu sistem informasi manajemen (SIM) yang
efektif.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) “mengubah data ke
dalam informasi dengan berbagai cara”
Apabila data diolah dan berguna bagi manajer
tertentu dan untuk tujuan tertentu, maka ia data itu menjadi informasi.
Ada berbagai cara di mana data harus ditransformasikan ke dalam suatu sistem
informasi. Misalnya, data biaya (cost data) untuk
organisasi tertentu mungkin bisa diringkaskan dalam biaya keseluruhan, biaya
variabel (variable cost), dan biaya standar untuk
masing-masing unit dalam organisasi, baik untuk masing-masing jenis biaya,
jenis konsumen, maupun segala jalur produk (product line).
Berbagai cara di mana sistem informasi manajemen
harus mentransformasikan data ke dalam informasi, akan disesuaikan oleh
sifat personil organisasi, sifat tugas ke mana arah informasi ditujukan, dan
pengharapan dari para penerima eksternal atas informasi.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) “Meningkatkan
Produktivitas”
Sistem Informasi Manajemen (SIM) dengan
berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas. SIM mampu melaksanakan
tugas rutin seperti penyiapan dokumen dengan efisien, SIM mampu
memberikan sarana layanan terbaik bagi organisasi eksternal dan individu, dan
ia juga mampu memberikan peringatan dini (warning) tentang
masalah internal dan ancaman eksternal. Disamping juga mampu meningkatkan
adanya peluang berbagai kesempatan, membantu segala proses manajemen
yang normal, serta mampu meningkatkan kemampuan manajer untuk mengatasi
masalah-masalah yang tak terduga.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) “Sesuai dengan
sifat dan gaya manajer”
Suatu Sistem Informasi Manajemen (SIM)
dikembangkan lewat pencocokan atas sifat dan gaya manajerial dari personil
yang akan menggunakannya, termasuk juga sumbangsi yang diberikan oleh para
manajer. Pada tingkat senior dalam organisasi, secara cermat sistem
informasi manajemen akan dihubungkan dengan cita rasa pribadi para
manajer, dan akan dijalin kembali (retailored) dengan cita
rasa masing-masing manajer baru apabila manajer yang lama berhenti. Pada
lapisan terendah dalam organisasi, sistem informasi manajemen dijalin
dengan cara biasa, dimana para tenaga administratif dan para personil operasi
akan memanfaatkan penggunaan informasi dan berinteraksi dengan sistem
informasi.
Untuk manajer tingat madya, sistem
informasi dijalin untuk sifat umum manajer. Untuk profesional dan personil
teknis, sistem informasi dijalin agar sesuai dengan sifat tugas khusus,
tetapi juga dengan tetap mempertimbangkan cara pikir para spesialis dalam
memproses informasi.
Apabila para perancang akan mengembangkan suatu sistem
informasi manajemen, seharusnya ia mampu mempertimbangkan faktor-faktor
manusiawi dengan tepat dan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang
dihasilkannya tidak efektif dan akan mengakibatkan disisihkan oleh para
penggunanya.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) “Menggunakan
standar kriteria mutu yang telah ditetapkan”
Suatu sistem informasi manajemen harus
dirancang agar sesuai dengan toleransi terhadap kecepatan, relevansi, dan
ketetapan informasi. Toleransi ini berbeda diantara satu tugas ke tugas
lainnya, juga dari satu lapis ke lapis yang lainnya di dalam suatu organisasi.
Terhadap kecepatan, untuk beberapa tugas tertentu data yang diperlukan harus
dicari selama waktu yang panjang dan kemudian diubah sehingga menjadi informasi
yang diperlukan manajer baik secara periodis maupun pada selang waktu yang tak
teratur. Sedangkan untuk tugas lain mungkin diperlukan dengan selang waktu yang
teratur, tetapi karena panjangnya grace periode (periode tunda)
memungkinkan untuk dilaporkan setelah selesainya akhir dari suatu masa periode.
Untuk tugas yang berbeda lagi, mungkin informasi sangat diperlukan secepat
mungkin, tepat pada saat berakhirnya periode. Untuk sebagian besar tugas, informasi
harus diperoleh selama berlangsungnya periode transaksi.
Sistem informasi manajemen juga harus
mampu memberikan informasi yang relevan saja. Menetapkan informasi manakah
yang cocok, mungkin merupakan perkara yang sulit di saat analisis
berlangsung dengan cara yang sangat bervariasi untk setiap manajer yang
berbeda, atau cara yang sesuai dengan situasi, seperti dalam kasus masalah
khusus. Untuk itu, sistem informasi manajemen harus berstruktur luwes
sehingga mampu untuk memasok dengan cepat informasi apa pun yang diperlukan
pada saat masalah khusus muncul.
Analisa : sistem
informasi manajemen itu tentang sebuah perhitungan dan memanage sebuah hasil
yang di buat oleh perusahaan tersebut. Sekarang sudah banyak yang mengetahui tentang
sistem informasi manajemen. Dan mudah di gunakan untuk perusahaan-perusahaan
yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar