LATAR
BELAKANG ILMU SOSIAL DASAR
Pendidikan
tinggi diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat
kemampuan yang terdiri atas : 1. Kemampuan akademik, 2. Kemampuan Profesi, dan
3. Kemampuan Pribadi.
Dengan seperangkat
kemampuan yang dimiliki seseorang diatas lulusan perguruan tinggi diharapkan
seseorang menjadi sarjana yang sujana yaitu sarjana yang cakap dan ahli dalam
bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk
kepentingan masyarakat indonesi dan umat manusia pada umumnya. Pencapaian
kemampuan akademik dan kemampuan profesi telah diusahakan melalui mata kuliah
(MKK). Kedua kemampuan tersebut bertujuan untuk memberikan keahlian dalam
bidangnya dan kemampuan menerapkan keahlian itu dalam masyarakat. Berikut
adalah MKDU/ Mata Kuliah Dasar Umum yang terdiri atas mata kuliah:
Pancasila
Agama
Kewiraan
PENDIDIKAN Sejarah Perjuangan Bangsa
Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
Ilmu Sosial Dasar (ISD)
Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Pancasila
Agama
Kewiraan
PENDIDIKAN Sejarah Perjuangan Bangsa
Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
Ilmu Sosial Dasar (ISD)
Ilmu Budaya Dasar (IBD)
Dari MKDU
perguruan tinggi di Indonesia dapat di kelompokkan menjadi 2, Kelompok pertama
meliputi mata kuliah : Pancasila, Agama, Pendidikan Sejarah perjuangan bangsa
dan Kewiraan. Kelompok ini diharapkan dapat memberikan dasar pedoman untuk
bertindak sebagai warga Negara terpelajar yang baik. Keempat mata kuliah
tersebut wajib di ikuti oleh semua mahasiswa di perguruan tinggi, yang dinilai
dan ikut menentukan kelulusan.
Kelompok
kedua meliputi mata kuliah : IAD, ISD, dan IBD. Kelompok ini diharapkan dapat
membantu kepekaan mahasiswa berkenaan dengan lingkungan alamiah, Lingkungan
sosial dan lingkungan budaya.
Ketiga
mata kuliah diatas diberikan kepada semua mahasiswa dengan ketentuan bahwa
mahasiswa bidang pengetahuan keahlian yang berada dalam ruang lingkup salah
satu mata kuliah dasar tersebut tidak diwajibkan mengikuti mata kuliah dasar
yang bersangkutan.
Secara
Spesifik kemampuan pribadi yang hendak di capai melalui MKDU bertujuan
menghasilkan warga Negara Sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut:
Taqwa kepada tuhan yang maha esa , bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memilki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain
Berjiwa Pancasila sehingga segal keputusan serta tindakannya mencerminkan nilai-nilai pancasila dan memiliki Integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
Taqwa kepada tuhan yang maha esa , bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memilki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain
Berjiwa Pancasila sehingga segal keputusan serta tindakannya mencerminkan nilai-nilai pancasila dan memiliki Integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
Memiliki
wawasan sejarah perjuangan bangsa, sehingga dapat memperkuat semangat
kebangsaan, mempertebal cinta tanah air, meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara, Mempertinggi kebanggan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana
Indonesia memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam
menyikapi oermasalahan kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik, pertahanan
keamanan maupun kebudayaan. Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan
bermasyarakat dan secara bersama sama mampu berperan serta meningkatkan
kualitasnya, maupun tentang lingkungan alamnya secara bersama sama serta di
dalam pelestariannya.
Tema
pokok perkuliahan ISD sebagai bagian dari MKDU adalah hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungannya. Hubungan tersebut dapat mewujudkan adanya
kenyataan kenyataan sosial dan masalah masalah sosial dan inilah yang menjadi
pusat perhatian dari Ilmu Sosial Dasar dan yang penelaahannya menggunakan
pendekatan berbagai disiplin (interdisiplin dan atau multidisiplin) dengan
memanfaatkan pengertian pengertian (fakta,konsep, teori) yang berasal dari
lapangan ilmu ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi, sosial,
sosiologi, antropologi dan psikologis sosial.
RUANG
LINGKUP ILMU SOSIAL DASAR
Natural sciences (ilmu-ilmu alamiah), meliputi:
Fisika, Kimia, astronomi, biologi dan sejenisnya, Sosial sciences (ilmu-ilmu
sosial) terdiri dari: Sosiologi, Ekonomi, Politik antropologi, Sejarah,
Psykologi, Geografi dan sejenisnya, Humanities (ilmu-ilmu budaya) meliputi:
Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll.
Mengikuti
pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan
Ilmu Budaya Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha
pendidikan.
Ilmu
Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah masalah sosial khususnya
yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian
pengertian (fakta, konsep teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan
keahlian dalam lapangan ilmu ilmu sosial seperti: Sejarah, ekonomio, geografi
sosial. Sosiologi, antropologi, psikologi sosial.
Ilmu
sosial dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu sosial dasar yang dipadukan,
karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan
juga ia tidak mengembangkan suatu penilitian sebagaimana suatu disiplin ilmu
seperti ilmu-ilmu sosial diatas.
Ilmu
sosial dasar merupakan satu bahan studi atau program pekerjaan yang khusus
dirancanga untuk kepentingan atau pengerjaan yang di Indonesia diberikan di
perguruan tinggi.
Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum ilmu sosial dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar: Memahami dan menyadari kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah yang ada didalam masyarakat. Peka terhadap masala-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat slalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya dan mempelajarinya secar kritis dan interdisipliner
Sebagai salah satu dari mata kuliah dasar umum ilmu sosial dasar mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar: Memahami dan menyadari kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah yang ada didalam masyarakat. Peka terhadap masala-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat slalu bersifat kompleks dan hanya mendekatinya dan mempelajarinya secar kritis dan interdisipliner
Ilmu
Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Ilmu
sosial dasar ISD dan ilmu penegetahuan sosial mempunyai persamaan dan perbedaan
adapun persamaan antara keduanya adalah : Keduanya merupakan bahan studi untuk
kepentingan program pendidikan/pengajaran. Keduanya bukan disiplin ilmu yang
berdiri sendiri. Keduanya mempunyai materi-materi yang terdiri dari kenyataan
sosial dan masalah sosial.
Adapun
Perbedaan diantara keduamya adalah adalah: Ilmu sosial dasar diberikan di
Perguruan Tinggi, sedangkan ilmu sosial dasar diberikan di sekolah dasar dan
sekolah lanjutan
Ilmu
sosial dasar merupakan salah satu mata kuliah tunggal, sedangkan ilmu
penegetahuan sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (Untuk
sekolah lanjutan)
Ilmu
sosial dasar diarahkan pada pembentukkan sikap dan kepribadian , sedangkan ilmu
pengetahuan sosial diarahkan pada pembentukkan penegetahuan dan ktrampilan
intelektual.
Berikut
Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan:
Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyrakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. Konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah sosial yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak dari kedua konsep tersebut diatas, maka dapat kita pahami dan kita sadari bahwa di dalam masyrakat selalu terdapat: Persamaaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual atau kelompok atau golongan.
Masalah-masalah sosial yang timbul didalam masyarakat bisasnya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang berkaitan.Konsorsium antar bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan ilmu sosial dasar terdiri dari 8 pokok bahasan yaitu: Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan. Masalah Individu, keluarga, danmasyarakat Masalah pemuda dan sosialisasi. Masalah hubungan antara warga Negara dan Negara Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat. Masalah masyrakat perkotaan dan pedesaan
Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan intgrasi. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Untuk membantu memahami terhadap masalah-masalah tersebut diatas maka dalam buku ini dihimpun kumpulan karangan yang disusun dan berkaitan dengan ,masing-masing pokok bahasan yang telah ditentukan.
Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyrakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu. Konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah sosial yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak dari kedua konsep tersebut diatas, maka dapat kita pahami dan kita sadari bahwa di dalam masyrakat selalu terdapat: Persamaaan dan perbedaan pola pemikiran dan pola tingkah laku baik secara individual atau kelompok atau golongan.
Masalah-masalah sosial yang timbul didalam masyarakat bisasnya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang berkaitan.Konsorsium antar bidang telah menetapkan bahwa perkuliahan ilmu sosial dasar terdiri dari 8 pokok bahasan yaitu: Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan. Masalah Individu, keluarga, danmasyarakat Masalah pemuda dan sosialisasi. Masalah hubungan antara warga Negara dan Negara Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat. Masalah masyrakat perkotaan dan pedesaan
Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan intgrasi. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Untuk membantu memahami terhadap masalah-masalah tersebut diatas maka dalam buku ini dihimpun kumpulan karangan yang disusun dan berkaitan dengan ,masing-masing pokok bahasan yang telah ditentukan.
TUJUAN
ILMU SOSIAL DASAR
Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan
sosial dan masalah – masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dandapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dandapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.
Tujuan
diberikannya mata kuliah ilmu sosial dasar yaitu dalam rangka usaha untuk
memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, perpepsi dan
penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya dapat ditingkatkan,
sehingga lebih peka terhadapnya.
Ilmu
sosial dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang dipadukan,
karena masing-masing sebagai disiplin ilmu memiliki objek dan metode ilmiahnya
sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan.
Ilmu sosial dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas.
Ilmu sosial dasar bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah tersendiri dan juga tidak mengembangkan penelitian sebagai mana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial di atas.
MASALAH-MASALAH
SOSIAL & ISD
Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 Pokok Bahasan,
dari kedelapan pokok bahasan tersebut maka ruang lingkup perkuliahan Ilmu
Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya:
1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan warga Negara dan Negara
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
6. Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi
8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan warga Negara dan Negara
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
6. Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan Integrasi
8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
PENGERTIAN
(paradigma, teori, konsep, prinsip, fakta, hipotesis, postulap, persepsi,
sistem, refikasi)
1. PARADIGMA
1. PARADIGMA
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara
pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya
dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif).
Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik
yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama,
khususnya, dalam disiplin intelektual.
Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari bahasa Latin ditahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola; bahasa Yunaniparadeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk “membandingkan”, “bersebelahan” (para) dan memperlihatkan (deik)
Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari bahasa Latin ditahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola; bahasa Yunaniparadeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk “membandingkan”, “bersebelahan” (para) dan memperlihatkan (deik)
2. TEORI
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel,
definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan
sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan
menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran
teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa
variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta .[2] Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara “sementara” dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta .[2] Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori umumnya hanya diterima secara “sementara” dan bukan merupakan pernyataan akhir yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada pembuktian matematika.
3. KONSEP
Konsep atau anggitan adalah abstrak, entitas mental
yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas,
kejadian atau hubungan. Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum,
artinya sesuatu yang dipahami. Aristoteles dalam “The classical theory of
concepts” menyatakan bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan
pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi
suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol.
Konsep dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari
berbagai macam kharakteristik.
4.
PRINSIP
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau
kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok
sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.
Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek tertentu.
Sebuah prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan, dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh sebuah obyek atau subyek tertentu.
5. FAKTA
Fakta (bahasa Latin: factus) ialah segala sesuatu
yang tertangkap oleh indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan
telah menjadi suatu kenyataan. Catatan atas pengumpulan fakta disebut data.
Fakta seringkali diyakini oleh orang banyak (umum) sebagai hal yang sebenarnya,
baik karena mereka telah mengalami kenyataan-kenyataan dari dekat maupun karena
mereka dianggap telah melaporkan pengalaman orang lain yang sesungguhnya
Dalam istilah keilmuan fakta adalah suatu hasil pengamatan yang obyektif dan dapat dilakukan verifikasi oleh siapapun.
Dalam istilah keilmuan fakta adalah suatu hasil pengamatan yang obyektif dan dapat dilakukan verifikasi oleh siapapun.
6.
HIPOTESIS
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara
terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya.
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah terujikebenarannya disebut teori.
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah terujikebenarannya disebut teori.
7.
FOSTULAP
PengertianPostulat
Dalam bahasa Inggris: postulate. Bahasa latinnya postulatum, dari postulare yang artinya meminta,menuntut.
Istilah ini biasanya digunakan untuk menunjukkan proposisi-proposisi yang merupakan titik tolak pencarian yang bukan definisi, atau perandaian sementara, tidak juga sedemikian pasti sehingga mereka diangkat sebagai aksioma. Proposisi-proposisi itu ditentukan sebagai benar, dan digunakan tanpa pembuktian, jadi postulat salah satu kelompok istlah-istilah yang saling berkaitan, termasuk definisi, asumsi, hipotesis, dan aksioma.
Dalam bahasa Inggris: postulate. Bahasa latinnya postulatum, dari postulare yang artinya meminta,menuntut.
Istilah ini biasanya digunakan untuk menunjukkan proposisi-proposisi yang merupakan titik tolak pencarian yang bukan definisi, atau perandaian sementara, tidak juga sedemikian pasti sehingga mereka diangkat sebagai aksioma. Proposisi-proposisi itu ditentukan sebagai benar, dan digunakan tanpa pembuktian, jadi postulat salah satu kelompok istlah-istilah yang saling berkaitan, termasuk definisi, asumsi, hipotesis, dan aksioma.
8.
PERSEPSI
Persepsi adalah sebuah proses saat individu mengatur
dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi
lingkungan mereka. Perilaku individu seringkali didasarkan pada persepsi mereka
tentang kenyataan, bukan pada kenyataan itu sendiri.
9. SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan
bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliraninformasi, materi atau energi.
Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak.
10.
REVIKASI
Reifikasi adalah penilaian bahwa kesuksesan diukur
dari sejumlah benda (benda-benda yang menjadi standar kemajuan) yang dimiliki.
Pada konsep seperti itu, maka seseorang dianggap sukses jika mempunyai sejumlah
(atau lebih dari satu) benda yang menjadi standar kekayaan pada hidup dan
kehidupan modern.
Reifikasi, secara positip, dapat menghantar seseorang untuk bekerja keras dan giat, serta tanpa mengenal lelah untuk mencapai kesuksesan. Artinya, seseorang akan berkerja keras, giat, jujur, teratur, penuh disiplin agar memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupannya; melaksanakan dan menjalankan tugas, tanggungjawab kerja secara profesional.
Namun, secara negatif, dapat menjadikan seseorang mengejar kekayaan dengan segala macam cara, walaupun melanggar hukum serta norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Artinya, dapat melakukan segala bentuk kejahatan dan pelanggaran demi tujuan dan keinginannya tercapai.
Reifikasi, secara positip, dapat menghantar seseorang untuk bekerja keras dan giat, serta tanpa mengenal lelah untuk mencapai kesuksesan. Artinya, seseorang akan berkerja keras, giat, jujur, teratur, penuh disiplin agar memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupannya; melaksanakan dan menjalankan tugas, tanggungjawab kerja secara profesional.
Namun, secara negatif, dapat menjadikan seseorang mengejar kekayaan dengan segala macam cara, walaupun melanggar hukum serta norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Artinya, dapat melakukan segala bentuk kejahatan dan pelanggaran demi tujuan dan keinginannya tercapai.
http://mfauziprasetyo.wordpress.com/2013/01/02/ilmu-sosial-dasar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar