Sabtu, 18 April 2015

Persamaan Antara Tokoh Indonesia dan Tokoh Luar Negeri



PERSAMAAN ANTARA JOKOWIDODO DAN BARACK OBAMA
Selalu menarik mencermati serunya Capres RI 2014 ini, akan tetapi ketika nama Jokowi muncul, ada beberapa hal yang menarik.
Beberapa hal yang membuat saya tertarik dengan Jokowi ini terutama karena asumsi, pembentukan psikologi, opini, maupun citra yang begitu positif. Dan saya pun teringat ketika pertama kali Obama manggung dan mencalonkan diri, yang ternyata antara kedua tokoh tersebut ada beberapa kesamaan yang saya rangkum secara singkat.
BIOGRAFI JOKOWI
Nama Lengkap : Ir. H. Joko Widodo

Agama :
Islam

Tempat Lahir :
Surakarta, Jawa Tengah

Tanggal Lahir :
Rabu, 21 Juni 1961

Kebangsaan :
Indonesia


Dalam biografi Joko Widodo dikatakan jika menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kota Solo. setelah itu pada pendidikan tinggi, Jokowi belajar di UGM. Pada saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi tidak ada prestasi yang menonjol yang dilakukan oleh Jokowi. Selesai kuliah, pria ini memilih bekerja pada sebuah perusahaan. Tetapi dia tidak bertahan lama dan memilih untuk meneruskan usaha mebel yang dimiliki oleh keluarga. Dalam waktu yang cepat, usaha mebel yang dilakukan berhasil mendapatkan banyak keuntungan.

Pada tahun 2005 Jokowi menjadi walikota Solo. Banyak sekali prestasi yang dilakukan pria ini di kota Solo. Karena melihat prestasi Jokowi yang bagus, pada tahun 2012 dia dicalonkan menjadi gubernur Jakarta. Dalam biografi Joko Widodo disebutkan, untuk menjadi gubernur Jakarta, Jokowi harus menghadapi perlawanan yang sengit dari lawan politiknya. Akhirnya Jokowi bisa menang dalam pilkada Jakarta.


Setelah menjadi gubernur Jakarta, tentu membuat pria ini semakin sibuk. Banyak sekali aktifitas yang harus dia lakukan. Tidak sedikit pula media yang membuat berita khusus akan Jokowi. Dengan popularitas yang semakin meningkat ini sudah pasti membuat banyak orang yang ingin Jokowi maju sebagai presiden. Pada tahun 2014 Jokowi resmi menjadi calon presiden dari partai PDI-P. Dengan maju sebagai calon presiden, pria ini menjadi semakin sibuk dan banyak musuh khususnya dalam dunia politik.

Tanggal 20 oktober 2014, Jokowi secara resmi di lantik sebagai Presiden Republik Indonesia ke-7. Hari yang bersejarah untuk bangsa Indonesia dimana banyaknya masyarakat yang ikut merayakan pengangkatan Presiden ketuujuh ini. Tidak hanya dalam kalangan masyarakat biasa, beberapa artis pun ikut merayakan dengan menggelar acara konser salam 3 jari di Monas, Jakarta. Saat ini masyarakat menanti kinerja sosok Presiden RI ke-7 ini hingga tahun 2019.
   PENDIDIKAN JOKOWI   
  • SMP Negeri 1 Surakarta
  • SMA Negeri 6 Surakarta
  • Universitas Gajah Mada (UGM) Fakultas Kehutanan 
   KARIR JOKOWI   
  • Walikota Surakarta (2005-2012)
  • Gubernur Jakarta (2012-2014)
  • Pengusaha mebel
  • Presiden Republik Indonesia (2014-Sekarang)
   PENGHARGAAN JOKOWI   
  • Bintang Jasa Utama - Presiden Republik Indonesia
  • Piala Citra Bhakti Abdi Negara (2008-2009-2010) - Presiden Republik Indonesia
  • Agent of change Kemandirian - Dompet Dhuafa
  • Democracy Award: Manusia Bintang - RMOL
  • Decade Award: Rising Leader - Men's Obsession
  • E-government - Kemkominfo
  • Adiupaya Puritama - Kemenpera
  • Best City Award - Delgosea
  • Pengendali inflasi - Bank Indonesia
  • Tata ruang kedua terbaik se-Indonesia - Kementrian PU
  • Top 50 Leaders dari Fortune
  • Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan - Kemennaker
  • Bung Hatta Anti Corruption Award - Meutia Hatta
  • Anti Gratifikasi - KPK
  • Program Perlindungan Anak - UNICEF Tahun 2006
  • Walikota No.3 Terbaik Dunia - The City Mayors Foundation
  • Social Media Award - Majalah Marketing & Frontier Consulting Group
  • 10 Tokoh Pilihan Tahun 2008 - Tempo
  • Tokoh Pluralis Tahun 2013 - dari Lembaga Pemilih Indonesia
  • Tokoh Seputar Indonesia Tahun 2013 - Anugerah Seputar Indonesia
  • Good Governance Award (20 September 2012) - Soegeng Soerjadi
  • Pencapaian target MDGs Untuk program KJP dan KJS - Bappenas
  • Pangripta Nusantara Utama - Bappenas
  • Nominasi World Mayor Tahun 2012
Sumber(http://www.profilpedia.com/2014/05/profil-dan-biografi-joko-widodo-biodata-jokowi.html


BIOGRAFI BARACK OBAMA
Nama Lengkap : Barack Obama
Agama : Kristen
Tempat Lahir : Honolulu, Hawaii, U.S.
Tanggal Lahir : Jumat, 4 Agustus 1961
Warga Negara : Amerika

BIOGRAFI
Barrack Obama, lahir pada tanggal 4 Agustus 1961 di Honolulu-Hawaii, yang sekarang menjabat dan merupakan Presiden Amerika Serikat yang ke-44. Sebelum memulai karir politik, Obama berkerja sebagai Pengacara Sipil, kemudian menjadi senator Universitas Illinois dan saat ini merupakan keturunan Afrika-Amerika pertama yang terpilih sebagai presiden Amerika Serikat.
Obama melanjutkan pendidikannya di Universitas Colombia, namun karena sistem rasial kulit putih dan kulit hitam masih berlaku, Obama tidak berbeda dengan saudara-saudaranya yang berkulit hitam,yaitu adanya pembedaan perlakuan dari mereka yang berkulit putih. Akhirnya melalui perjuangan melawan rasialisme, Obama berhasil masuk ke Universitas Harvard pada jurusan Hukum, kemudian perlahan-lahan namanya mulai terangkat dan terkenal karena keberaniannya mengkritik rasialisme di Chicago, serta kritikan-kritikan melalui tulisannya tentang persamaan hak antara warga kulit putih dan kulit hitam. Pada akhirnya Dia diangkat sebagai dosen pengajar di Universitas Hukum
Setelah melalui perjuangan panjang dari perjalanan hidupnya, Obama akhirnya terpilih sebagai senat untuk Illionis, dengan membawa amanat untuk memperjuangkan dua daerah miskin yang diwakilinya. Pada tahun 2004 Obama terpilih untuk sebagai senat dari partai Demokrat di Illionis, dan di angkat sebagai juru bicara pada konvensi National di Boston. Dan pada tahun 2008, kemudian dia mencoba peruntungannya ikut dalam pemilihan presiden Amerika. Meskipun hanya berbekal pengalaman 4 tahun dalam dunia politiknya, dia mendapatkan banyak dukungan dan support. Dan Akhirnya pada tahun 2009 di usianya yang ke 44 tahun; dia berhasil menang dalam pemilihan Presiden Amerika.
PENDIDIKAN
  • Occidental College
  • Columbia University (B.A.)
  • Harvard Law School (J.D.)

Beberapa persamaan Jokowi & Obama menurut seorang Agfian:
1. Menjadi Capres dari partainya, dengan mengalahkan Capres lain dari partainya
Seperti pencalonan Jokowi dari PDI-P sempat simpang siur. karena dia baru saja menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, juga karena keinginan dari Megawati untuk menjadi Presiden terlihat cukup besar. Sempat tertunda lama, akhirnya Megawati merelakan Jokowi untuk maju sebagai Capres dari PDI-P.
Jika Jokowi “bersaing” dengan Megawati, maka Obama dalam pencalonan pertamanya, juga harus bersaing (kali ini tanpa tanda kutip) dengan Hillary Clinton di Partai Demokrat. Setelah melalui proses yang semestinya, akhirnya Demokrat mencalonkan Obama sebagai Capresnya mengalahkan Hillary Clinton yang nyaris saja membuat sejarah sebagai Calon Presiden wanita pertama di Amerika Serikat.
2. Mendapat serangan Black Campaign yang bersifat SARA
Dalam masa kampanye menuju RI 1, Jokowi dibilang tidak aman. Banyak black campaign (bukan negatif campaign, karena isinya menjurus pada fitnah) yang mengalamatkan Jokowi bukanlah orang islam sungguhan. Beberapa black campaign yang lebih frontal, bahkan ada yang mengatakan kalau Jokowi adalah keturunan China (yang menurut saya sama sekali tidak relevan dengan konteks Bangsa Indonesia) dan tidak pantas memimpin negara ini.
Bagaimana dengan Obama? Sempat ada black campaign yang menyatakan bahwa Obama sebenarnya beragama Islam. Hal itu terlihat dari kakeknya yang katanya adalah pemeluk agama islam. Isu tersebut tentu menggetarkan seluruh Amerika Serikat pada waktu itu. Obama menepis isu itu dan memastikan bahwa dia adalah pemeluk agama Kristiani yang taat.
Jadi, Jokowi dan Obama saat kampanye sama-sama diserang dengan isu SARA. Bedanya, kalau Jokowi dibilang bukan islam sungguhan, Obama justru diserang dengan tuduhan sebagai orang islam.
3. Merupakan Presiden yang bersifat pioniir
Obama adalah Presiden kulit hitam pertama yang ada di Amerika Serikat dan dia adalah pembuat sejarah yang mungkin menjadi pioniir untuk Presiden setelah ini.
Bagaimana dengan Jokowi? Di Indonesia, setahu saya hanya ada 3 background yang bisa membawa seorang tokoh menjadi Presiden: Negarawan (full-timer politician), Militer, dan Agamawan. Khusus Habibie tidak masuk ke dalam 3 kategori itu, tapi dia juga tidak menjadi Presiden melalui pemilihan.
Dari kalangan pengusaha, beberapa orang yang mencalonkan diri, (salah satunya JK) tapi seperti yang kita tahu, semuanya kalah. Ya, semuanya. Hingga akhirnya Jokowi maju dan kali ini, sudah 95% menang (angka 95% itu bukan mengada-ada. Hasil Quick Count rata-rata menjamin kebenaran 95% karena margin errornya 5%).
Yap, Jokowi dan Obama adalah pioniir dalam kategori yang berbeda.
4. Memiliki tim sukses yang kreatif dan gencar di dunia maya
Obama adalah Presiden dengan metode kampanye yang cukup kreatif. Tagline “Change, Yes we can!” menjadi tagline yang mendunia dan viral. Lalu apa media yang digunakan? Tentu saja ada banyak. Saingan Obama waktu itu, McCain juga banyak menggunakan media untuk kampanye.
Lalu apa yang membedakan keduanya? Yap, Obama memaksimalkan media sosial dan Internet.
Hal itu juga terjadi pada Jokowi. Conversation yang tinggi di media sosial, dengan digawangi oleh si cantik Kartika Djoemadi, dengan hashtag JKW4P terbukti berhasil membuat nama Jokowi menjadi yang terdepan di dunia maya. Tagline yang dibuat juga terbukti cukup catchy di dunia maya: ‘Revolusi Mental’. Harus saya akui, itu keren. :)
Ya, baik Obama maupun Jokowi memanfaatkan Internet dengan baik. Iya, memanfaatkannya, bukannya bertanya, “Internet cepat untuk apa?” Hehe.
5. Memiliki saingan yang bermasalah dengan isu kemanusiaan
Ya, saingan Jokowi untuk mendapatkan kursi RI 1 adalah Prabowo Subianto yang beberapa kali diserang dengan isu HAM dan kemanusiaan terkait penculikan aktivis ’98.
Lalu, lawan Obama di kampanye pertamanya adalah John McCain. Apa salah John McCain? Hmm, mungkin tidak ada. Tapi McCain berasal dari partai Republik, tempat di mana Presiden saat itu bernaung. Siapa Presiden saat itu? George Bush. Dan kita semua tahu Bush beberapa kali membuat kebijakan perang yang sangat bermasalah dengan kemanusiaan. Jangan lupa juga kekukuhannya untuk mempertahankan penjara Guantanamo. Saking ngerinya masalah kemanusiaan (perang terbuka terhadap ‘teroris’) dan ekonomi yang ditinggalkan oleh Bush, sampai-sampai McCain mengucapkan dalam kampanyenya: “Saya bukanlah Bush.”

Kamis, 26 Maret 2015

Organisasi Karang Taruna



KARANG TARUNA

Saat ini saya ikut serta dalam suatu kelompok remaja di lingkungan rumah, kelompok tersebut biasa disebut Karang Taruna. Anggota Karang Taruna yang saya ikutin berkisaran 20-25 orang, anggota tersebut memiliki tingkatan pendidikan yang berbeda-beda dari tingkat SMP, SMA dan Mahasiswa. Karang Taruna tersebut memiliki struktur termasuk saya sebagai ketua bukan hanya memiliki struktur tetapi Karang Taruna juga memiliki tujuan diantaranya untuk menggali potensi atau kemampuan dan mengajak khususnya kalangan remaja untuk melakukan kegiatan positif di lingkungan sekitar.
Karang Taruna memiliki kegiatan rutin diantaranya ngumpul rutin bulanan yang bertujuan untuk membicarakan program yang telah dibuat, Karang Taruna juga memiliki kegiatan saat hari besar Nasional diantaranya membuat perlombaan 17 agustus, membuat acara santunan yatim dan bakti sosial. Sesekali Karang Taruna juga membuat kegiatan khusus untuk anggota yang bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus refreshing sejenak.
Dalam menjalankan organisasi ini tidak selalu berjalan dengan lancar, karena banyak hal-hal yang menghambat proses untuk mencapai tujuan. Baik dari faktor internal maupun eksternal dari keanggotaan Karang Taruna itu sendiri. Misalnya hambatan dari faktor eksternal yaitu terkadang warga sulit untuk di ajak bekerja sama dalam menjalankan program tersebut dan warga juga sulit untuk percaya kepada program-program yang telah di buat oleh anggota Karang Taruna. Kemudian dari faktor hambatan internalnya seperti banyaknya perbedaan pendapat diantara anggota Karang Taruna dan terkadang juga sesama anggota masih saling mengandalkan. Meski begitu saya dan teman-teman tetap mencari jalan keluar dengan memutuskannya bersama-sama.
Pada dasarnya kelompok terdiri dari 2 ataupun lebih, selain itu kelompok memiliki tujuan yang sama dan terdiri dari orang-orang yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda.


                                                      Karang Taruna

Minggu, 23 November 2014

Penghargaan dan Hukuman Dalam Organisasi Perusahaan


1.       Definisi
a.       Definisi Penghargaan.
Imbalan adalah jumlah pembayaran yang diterima dan tingkat kesesuaian antara pembayaran tersebut dengan pekerjaan yang dilakukan.(Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S.) Penghargaan (reward) adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan dalam bentuk material atau ucapan. Dalam organisasi ada istilah insentif, merupakan suatu penghargaan dalam bentuk material atau non material yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi perusahaan kepada karyawan agar mereka bekerja dengan menjadikan modal motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan atau organisasi.

Imbalan intrinsic adalah imbalan yang merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri, imbalan tersebut mencakup rasa penyelesaian, prestasi, otonomi dan pertumbuhan, maksudnya kemampuan untuk memulai atau menyelesaikan suatu proyek pekerjaan merupakan hal yang penting bagi sejumlah individu. (Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S.)
Imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang berasal dari pekerjaan. Imbalan tersebut mencakup: uang, status, promosi dan rasa hormat.
  • Imbalan uang (Financial reward: Fringe Benefits) adalah imbalan ekstrinsik yang utama, dan secara umum diakui bahwa uang adalah pendorong utama, namun jika karyawan tidak melihat adanya hubungan antara prestasi dengan kenaikan yang pantas, uang tidak akan menjadi motivator yang kuat sehingga perlu diciptakan system penilaian prestasi yang jelas.
  • Tunjangan utama dari kebanyakan organisasi adalah program pensiun, biaya opname, dan sebagainya.
  • Status adalah imbalan antar pribadi (Interpersonal reward) yaitu dengan menugaskan individu pada  pekerjaan yang berwibawa.
  • Rasa hormat/pengakuan adalah penggunaan manajerial atas pengakuan atau penghargaan melibatkan pengetahuan manajer tentang pelaksanaan pekerjaan yang baik
  • Promosi adalah perpindahan seorang karyawan dari satu tempat/ jabatan ke tempat/jabatan  lain yang lebih tinggi.
b.      Definisi Hukuman (Punishment)
Hukuman (punishment) adalah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum. Hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak diharapkan ditampilkan orang yang bersangkutan atau tidak menampilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan.

E.L. Thorndike (Reward and punishment in animal learning, Contemporary psychological monograph, 1883, 8, no. 9) mengemukakan bahwa hukuman memaksakan dampaknya atas perilaku dengan melemahkan hubungan antara stimulus dan tanggapan selanjutnya ia meninjau ulang tentang pernyataanya tersebut. Ia membantah bahwa bilamana hukuman nampak melemakan tanggapan, hal itu merupakan dampak tidak langsung. 

Dalam menjalankan organisasi diperlukan aturan dan hukum yang berfungsi sebagai pengendali supaya kinerja organisasi berjalan dengan baik. Jika aturan dan hukum dalam organisasi tidak berjalan baik maka akan terjadi konflik kepentingan baik antar individu maupun antar organisasi.
Pentingnya Hukuman dan Penghargaan di dalam Organisasi
Suatu organisasi diperlukan aturan dan hukum serta penghargaan dimana penghargaan dalam suatu organisasi itu penting karena kita menghargai mereka yang sudah berupaya mengubah cara kerja mereka. Penghargaan juga memperlihatkan bahwa kita menganggap penting budaya tersebut. Pesan-pesan pentingnya sebuah budaya harus kita sampaikan terus menerus. Pesan dengan menyampaikan di dalam pertemuan atau setiap pagi sebelum memulai kegiatan memang efektif tetapi lebih efektif jika kita memberikan pesan secara tidak langsung. Penghargaan juga akan memicu orang-orang untuk melakukan yang terbaik. Pemberikan penghargaan buat mereka yang melampui target yang ada. Penghargaan juga berfungsi untuk memperlihatkan bahwa kita sebagai atasan menghargai kinerja mereka yang sesuai dengan aturan yang berlaku. sedangkan aturan dan hukum berfungsi sebagai suatu pengendali agar kinerja dalam organisasi dapat berjalan dengan baik. jika suatu organisasi aturan dan hukum tidak diterapkan maka suatu organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan akan menimbulkan konflik kepentingan baik antar individu ataupun antar organisasi. Untuk mengefektifkan peraturan tersebut butuh kesadaran untuk mematuhi peraturan yang sudah diterapkan dalam sebuah organisasi tersebut, maka dibuatlah hukum aga kita mematuhi hukum tersebut. Hukum tersebut juga berlaku dalam bersosialisasi contohnya dalam berorganisasi.
 Pada kondisi tertentu, penggunaan hukuman lebih efektif untuk merubah perilaku pegawai, yaitu dengan mempertimbangkan :
* Waktu
Hukuman mencapai efektifitas bila kondisi menekan diberikan seegera sesudah respons yang harus dihukum.
*Intensitas
Hukuman mencapai efektifitas terbesar bila stimulus yang menentang relative intens. Implikasi kondisi ini akan menjadi efektif, hukuman harus mendapat perhatian segera dari orang yang dihukum.
* Jadwal
Dengan adanya hukuman, maka orang yang dihukum dapat segera merespon dengan baik. Implikasi kondisi ini akan menjadi lebih efektif dan hukuman mendapat perhtian yang serius dari orang yang dihukum.
* Klarifikasi
Kesadaran memainkan peran yang penting dalam penyampaian hukuman. Memberikan alasan yang jelas dan memperhatikan konsekuensi masa datang bila respons berulang akan efektif. Maka manajer bertanggung jawab untuk menginformasikan pada orang bersangkutan secara tepat apa yang tidak perlu dilakukan.

Implikasi Penghargaan dan Hukuman pada Organisasi
Pemberian reward atau penghargaan kepada karyawan atau sejenisnya merupakan daya tarik tersendiri bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Penghargaan tidak hanya berupa materiil tetapi juga non materiil agar dapat memotivasi karyawan dalam bekerja (Susilowati, 2012). Hal tersebut senada dengan pendapat Sudarmanto (2009) yang menyatakan bahwa sistem reward atau penghargaan idealnya mendorong karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Dengan pemberian penghargaan berupa finansial ataupun non finansial, karyawan cenderung akan memiliki harapan (ekspektasi) untuk memperoleh penghargaan tersebut. Oleh karena itu, bentuk penghargaan sedapat mungkin membuat karyawan tertarik dan terdorong untuk mencapainya. Penghargaan kepada karyawan yang harus diberikan segera, setelah karyawan tersebut menyelesaikan pekerjaannya.
Selain sistem pemberian reward, faktor punishment juga turut mempengaruhi kinerja karyawan. Punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi yang diberikan ketika terjadi pelanggaran. Pemberian punishment tidak dapat dilakukan tanpa alasan yang rasional. Oleh karena itu organisasi harus memiliki mekanisme punishment yang jelas. Punishment yang baik berorientasi pada pemberian hukuman yang tepat bagi karyawan yang perlu menerimanya. Pemberian hukuman (punishment) yang tepat dalam arti memenuhi keadilan dan layak serta dapat menjadikan karyawan berubah menjadi baik dan membuat kinerja karyawan meningkat merupakan prinsip penting dalam sistem manajemen.


Kamis, 23 Oktober 2014

Konflik Organisasi

·         Pengertian Konflik dalam Organisasi
            Konflik organisasi (Organizational conflik) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan- kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi. Konflik organisasi juga diartikan sebagai perilaku anggota organisasi yang dicurahkan untuk beroposisi terhadap anggota yang lain.
Pada dasarnya konflik bermula pada saat satu pihak dibuat tidak senang oleh, atau akan berbuat tidak menyenangkan kepada pihak lain mengenai suatu hal yang oleh pihak pertama dianggap penting.
Perbedaan konflik dan persaingan (kompetisi) terletak pada salah satu pihak mampu untuk menjaga dirinya dari gangguan pihak lain dalam pencapaian tujuannya. Persaingan ada, bila tujuan pihak yang terlibat adalah tidak sesuai tetapi pihak tersebut tidak dapat saling mengganggu. Contoh, dua kelompok mungkin saling bersaing untuk memenuhi target, bila tidak ada kesempatan untuk mengganggu pencapaian tujuan pihak lain, situasi persaingan terjadi, tetapi bila ada kesempatan untuk mengganggu dan kesempatan tersebut digunakan, maka akan timbul konflik.
·         Jenis-Jenis Konflik
a.       Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)
b.      Konflik antar peranan (inter-role conflict)
c.       Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesender conflict)
d.      Konflik yang timbul karena disampaikan informasi yang bertentangan (intrasender conflict)
Konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar hal ini, ada 5 jenis konflik, yaitu:
a.       Konflik dalam diri individu
b.      Konflik antar individu
c.       Konflik antar individu dan kelompok
d.      Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
e.      Konflik antar organisasi

·         Sumber Konflik

a.       Kebutuhan untuk membagi sumber daya yang terbatas,
b.      Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan,
c.       Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja,
d.      Perbedaan nilai-nilai atau persepsi,
e.      Kemandirian organisasional.

·         Strategi Penyelesaian Konflik

Ada cara untuk menangani konflik yaitu :
1.      Introspeksi diri,
2.      Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat, dan
3.      Identifikasi sumber konflik.
Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik :
a.       Berkompetisi: Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
b.      Menghindari konflik: Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.


c.       Akomodasi: Jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.
Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal yang utama di sini yaitu :
d.      Kompromi: Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution).
e.       Berkolaborasi: Menciptakan situasi menang dengan saling bekerja sama. Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.