Minggu, 23 November 2014

Penghargaan dan Hukuman Dalam Organisasi Perusahaan


1.       Definisi
a.       Definisi Penghargaan.
Imbalan adalah jumlah pembayaran yang diterima dan tingkat kesesuaian antara pembayaran tersebut dengan pekerjaan yang dilakukan.(Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S.) Penghargaan (reward) adalah sebuah bentuk apresiasi kepada suatu prestasi tertentu yang diberikan, baik oleh dan dari perorangan ataupun suatu lembaga yang biasanya diberikan dalam bentuk material atau ucapan. Dalam organisasi ada istilah insentif, merupakan suatu penghargaan dalam bentuk material atau non material yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi perusahaan kepada karyawan agar mereka bekerja dengan menjadikan modal motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan atau organisasi.

Imbalan intrinsic adalah imbalan yang merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri, imbalan tersebut mencakup rasa penyelesaian, prestasi, otonomi dan pertumbuhan, maksudnya kemampuan untuk memulai atau menyelesaikan suatu proyek pekerjaan merupakan hal yang penting bagi sejumlah individu. (Prof. Dr. FX. Suwarto, M.S.)
Imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang berasal dari pekerjaan. Imbalan tersebut mencakup: uang, status, promosi dan rasa hormat.
  • Imbalan uang (Financial reward: Fringe Benefits) adalah imbalan ekstrinsik yang utama, dan secara umum diakui bahwa uang adalah pendorong utama, namun jika karyawan tidak melihat adanya hubungan antara prestasi dengan kenaikan yang pantas, uang tidak akan menjadi motivator yang kuat sehingga perlu diciptakan system penilaian prestasi yang jelas.
  • Tunjangan utama dari kebanyakan organisasi adalah program pensiun, biaya opname, dan sebagainya.
  • Status adalah imbalan antar pribadi (Interpersonal reward) yaitu dengan menugaskan individu pada  pekerjaan yang berwibawa.
  • Rasa hormat/pengakuan adalah penggunaan manajerial atas pengakuan atau penghargaan melibatkan pengetahuan manajer tentang pelaksanaan pekerjaan yang baik
  • Promosi adalah perpindahan seorang karyawan dari satu tempat/ jabatan ke tempat/jabatan  lain yang lebih tinggi.
b.      Definisi Hukuman (Punishment)
Hukuman (punishment) adalah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum. Hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak diharapkan ditampilkan orang yang bersangkutan atau tidak menampilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan.

E.L. Thorndike (Reward and punishment in animal learning, Contemporary psychological monograph, 1883, 8, no. 9) mengemukakan bahwa hukuman memaksakan dampaknya atas perilaku dengan melemahkan hubungan antara stimulus dan tanggapan selanjutnya ia meninjau ulang tentang pernyataanya tersebut. Ia membantah bahwa bilamana hukuman nampak melemakan tanggapan, hal itu merupakan dampak tidak langsung. 

Dalam menjalankan organisasi diperlukan aturan dan hukum yang berfungsi sebagai pengendali supaya kinerja organisasi berjalan dengan baik. Jika aturan dan hukum dalam organisasi tidak berjalan baik maka akan terjadi konflik kepentingan baik antar individu maupun antar organisasi.
Pentingnya Hukuman dan Penghargaan di dalam Organisasi
Suatu organisasi diperlukan aturan dan hukum serta penghargaan dimana penghargaan dalam suatu organisasi itu penting karena kita menghargai mereka yang sudah berupaya mengubah cara kerja mereka. Penghargaan juga memperlihatkan bahwa kita menganggap penting budaya tersebut. Pesan-pesan pentingnya sebuah budaya harus kita sampaikan terus menerus. Pesan dengan menyampaikan di dalam pertemuan atau setiap pagi sebelum memulai kegiatan memang efektif tetapi lebih efektif jika kita memberikan pesan secara tidak langsung. Penghargaan juga akan memicu orang-orang untuk melakukan yang terbaik. Pemberikan penghargaan buat mereka yang melampui target yang ada. Penghargaan juga berfungsi untuk memperlihatkan bahwa kita sebagai atasan menghargai kinerja mereka yang sesuai dengan aturan yang berlaku. sedangkan aturan dan hukum berfungsi sebagai suatu pengendali agar kinerja dalam organisasi dapat berjalan dengan baik. jika suatu organisasi aturan dan hukum tidak diterapkan maka suatu organisasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan akan menimbulkan konflik kepentingan baik antar individu ataupun antar organisasi. Untuk mengefektifkan peraturan tersebut butuh kesadaran untuk mematuhi peraturan yang sudah diterapkan dalam sebuah organisasi tersebut, maka dibuatlah hukum aga kita mematuhi hukum tersebut. Hukum tersebut juga berlaku dalam bersosialisasi contohnya dalam berorganisasi.
 Pada kondisi tertentu, penggunaan hukuman lebih efektif untuk merubah perilaku pegawai, yaitu dengan mempertimbangkan :
* Waktu
Hukuman mencapai efektifitas bila kondisi menekan diberikan seegera sesudah respons yang harus dihukum.
*Intensitas
Hukuman mencapai efektifitas terbesar bila stimulus yang menentang relative intens. Implikasi kondisi ini akan menjadi efektif, hukuman harus mendapat perhatian segera dari orang yang dihukum.
* Jadwal
Dengan adanya hukuman, maka orang yang dihukum dapat segera merespon dengan baik. Implikasi kondisi ini akan menjadi lebih efektif dan hukuman mendapat perhtian yang serius dari orang yang dihukum.
* Klarifikasi
Kesadaran memainkan peran yang penting dalam penyampaian hukuman. Memberikan alasan yang jelas dan memperhatikan konsekuensi masa datang bila respons berulang akan efektif. Maka manajer bertanggung jawab untuk menginformasikan pada orang bersangkutan secara tepat apa yang tidak perlu dilakukan.

Implikasi Penghargaan dan Hukuman pada Organisasi
Pemberian reward atau penghargaan kepada karyawan atau sejenisnya merupakan daya tarik tersendiri bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Penghargaan tidak hanya berupa materiil tetapi juga non materiil agar dapat memotivasi karyawan dalam bekerja (Susilowati, 2012). Hal tersebut senada dengan pendapat Sudarmanto (2009) yang menyatakan bahwa sistem reward atau penghargaan idealnya mendorong karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya. Dengan pemberian penghargaan berupa finansial ataupun non finansial, karyawan cenderung akan memiliki harapan (ekspektasi) untuk memperoleh penghargaan tersebut. Oleh karena itu, bentuk penghargaan sedapat mungkin membuat karyawan tertarik dan terdorong untuk mencapainya. Penghargaan kepada karyawan yang harus diberikan segera, setelah karyawan tersebut menyelesaikan pekerjaannya.
Selain sistem pemberian reward, faktor punishment juga turut mempengaruhi kinerja karyawan. Punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi yang diberikan ketika terjadi pelanggaran. Pemberian punishment tidak dapat dilakukan tanpa alasan yang rasional. Oleh karena itu organisasi harus memiliki mekanisme punishment yang jelas. Punishment yang baik berorientasi pada pemberian hukuman yang tepat bagi karyawan yang perlu menerimanya. Pemberian hukuman (punishment) yang tepat dalam arti memenuhi keadilan dan layak serta dapat menjadikan karyawan berubah menjadi baik dan membuat kinerja karyawan meningkat merupakan prinsip penting dalam sistem manajemen.


Kamis, 23 Oktober 2014

Konflik Organisasi

·         Pengertian Konflik dalam Organisasi
            Konflik organisasi (Organizational conflik) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi yang harus membagi sumber daya yang terbatas atau kegiatan- kegiatan kerja dan atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai atau persepsi. Konflik organisasi juga diartikan sebagai perilaku anggota organisasi yang dicurahkan untuk beroposisi terhadap anggota yang lain.
Pada dasarnya konflik bermula pada saat satu pihak dibuat tidak senang oleh, atau akan berbuat tidak menyenangkan kepada pihak lain mengenai suatu hal yang oleh pihak pertama dianggap penting.
Perbedaan konflik dan persaingan (kompetisi) terletak pada salah satu pihak mampu untuk menjaga dirinya dari gangguan pihak lain dalam pencapaian tujuannya. Persaingan ada, bila tujuan pihak yang terlibat adalah tidak sesuai tetapi pihak tersebut tidak dapat saling mengganggu. Contoh, dua kelompok mungkin saling bersaing untuk memenuhi target, bila tidak ada kesempatan untuk mengganggu pencapaian tujuan pihak lain, situasi persaingan terjadi, tetapi bila ada kesempatan untuk mengganggu dan kesempatan tersebut digunakan, maka akan timbul konflik.
·         Jenis-Jenis Konflik
a.       Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)
b.      Konflik antar peranan (inter-role conflict)
c.       Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesender conflict)
d.      Konflik yang timbul karena disampaikan informasi yang bertentangan (intrasender conflict)
Konflik juga dapat dibedakan menurut pihak-pihak yang saling bertentangan. Atas dasar hal ini, ada 5 jenis konflik, yaitu:
a.       Konflik dalam diri individu
b.      Konflik antar individu
c.       Konflik antar individu dan kelompok
d.      Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
e.      Konflik antar organisasi

·         Sumber Konflik

a.       Kebutuhan untuk membagi sumber daya yang terbatas,
b.      Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan,
c.       Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja,
d.      Perbedaan nilai-nilai atau persepsi,
e.      Kemandirian organisasional.

·         Strategi Penyelesaian Konflik

Ada cara untuk menangani konflik yaitu :
1.      Introspeksi diri,
2.      Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat, dan
3.      Identifikasi sumber konflik.
Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik :
a.       Berkompetisi: Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
b.      Menghindari konflik: Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.


c.       Akomodasi: Jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.
Pertimbangan antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal yang utama di sini yaitu :
d.      Kompromi: Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution).
e.       Berkolaborasi: Menciptakan situasi menang dengan saling bekerja sama. Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.



Sabtu, 27 September 2014

Peran Organisasi dan Metode Organisasi Dalam Sebuah Perusahaan



Pengertian Organisasi :
§  Organisasi menurut Stoner adalah : suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
§  Organisasi menurut James D. Mooney adalah : bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
§  Organisasi Menurut Chester I. Bernard adalah : suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Ciri-ciri organisasi ialah:
1) terdiri daripada dua orang atau lebih
2) ada kerjasama
3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain
4) ada tujuan yang ingin dicapai
Selain itu Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:
1) goals oriented (berorientasi tujuan)
2) Psychosocial system (sistem hubungan sosial)
3) structured activities
4) technological system.
Metode :
Berarti suatu tata kerja yang dapat mencapai tujuan secara efisien.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah :
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan.
Teori Organisasi
1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)
Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oelh para teoritisi klasik sebagai sangat desentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
a. Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Teori Administrasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah :
- Pembagian kerja (division of work)
- Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
- Disiplin (discipline)
- Kesatuan perintah (unity of command)
- Kesatuan pengarahan (unity of direction)
- Mendahulukan kepentingan umum daraipada pribadi
- Balas jasa (remuneration of personnel)
- Sentralisasi (centralization)
- Rantai scalar (scalar chain)
- Aturan (oreder)
- Keadilan (equity)
- Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
- Inisiatif (initiative)
- Semangat korps (spirit de corps)

MACAM ORGANISASI DARI SEGI TUJUAN DAN LUAS WILAYAHNYA
ORGANISASI NIAGA
1. Organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.
Macam-macamnya yaitu :
a.       Perseroan Terbatas (PT)
b.      Perseroan Komanditer (CV)
c.       Firma (FA)
d.      Koperasi
e.       Join venture
f.       Holding Company
2. Organisasi sosial dan organisasi kemasyarakatan.
Organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat.

Secara garis besar lingkungan bisnis dapat dibedakan menjadi dua yaitu: lingkungan pasar, dan lingkungan bukan pasar. Yang termasuk dalam lingkungan pasar adalah unsur-unsur dalam system pasar yang berpengaruh terhadap kegiatan suatu perusahaan,yang meliputi :
a.       Langganan
b.      Perusahaan yang menyediakan bahan mentah
c.       Para pekerja dalam perusahaan
d.      Perusahaan lain pesaing maupun bukan pesaing
            Sedangkan lingkungan bukan pasar meliputi beberapa factor yang mempengaruhi kegiatan perusahaan dalam perekonomian. Unsur-unsurnya antara lain:
a.       Kegiatan ekonomi pada keseluruhannya
b.      Peraturan dan undang-undang negara dan pelaksanaannya
c.       Kestabilan pemerintah/politik dan kebijakan pemerintah
d.      Factor social dan budaya dalam masyarakat
e.       Orgnisasi perburuhan dan masyarakat lain
f.       Situasi dan perkembangan ekonomi global
            Unsur lain yang mempengaruhi lingkungan bisnis berasal dari luar negara antara lain, perkembangan persaingan dan kemampuan untuk bersaing, pertumbuhan di negara lain dan investasi modal asing.untuk menghadapi persaingan dalam era globalisasi saat ini.organisasi bisnis perlu meningkatkan teknologi dan produktivitas, melakukan penetrasi ke pasar baru, dan menekan biaya produksi.
Peran Organisasi :
Jadi secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Berdasarkan arti dari organisasi yang diungkapkan oleh beberapa orang diatas, peran organisasi dalam sebuah perusahaan sangatlah penting, karena perusahaan didirikan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan aktifitas, kerja sama, dan tentu saja orang yang melakukan aktifitas tersebut atau sumber daya manusia yang ketiga unsur ini terdapat dalam sebuah organisasi. Kesimpulanya, suatu perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu membutuhkan organisasi didalamnya agar bias tercapai tujuan tersebut.
Peran Metode :
Setelah mengetahui arti dari Metode itu sendiri, ktia bisa langsung menyimpulkan bahwa selain peran organisasi, metode tidak kalah penting perannya didalam sebuah perusahaan. Dengan adanya metode dalam sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut akan lebih mudah dan teratur dalam mencapai tujuan, visi dan misi yang telah ditetapkan. Namun menurut saya, ada beberapa factor yang mendukung untuk berjalannya suatu metode yang digunakan dalam sebuah perusahaan atau organisasi, antara lain : organisasi yang baik dan pemimpin organisasi yang tentunya juga harus baik dalam memimpin, sumber daya manusia yang berkualitas untuk melakukan kerja sama agar tercapai suatu tujuan, teori organisasi yang dipakai harus sesuai dengan jenis atau bentuk organisasi yang dibentuk di dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian perusahaan tersebut akan lebih mudah dalam mencapai tujuanya serta akan lebih terstruktur dan rapih karena memiliki metode dalam organisasinya.            

MENGELOLA ORGANISASI BISNIS
            Untuk mengelola organisasi bisnis diperlukan pengelolaan atau manajemen serta orang yang bertanggung jawab disebut manajer. Manajemen adalah proses merencanakan,mengorganisasikan,memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan. Kegiatan yang ada dalam organisasi atau perusahaan antara lain meliputi kegiatan pemasaran,produksi,personalia,keuangan dan administrasi keuangan. Orang yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut disebut manajer. Jadi manajer adalah orang yang bertanggung jawab untuk mengarahkan usaha yang bertujuan membantu organisasi dalam mencapai sasarannya. Semua manajer memiliki tanggung jawab yang sama baik organisasi formal maupun informal.proses manajemen dilakukan secara bersama-sama oleh manajemen bawah,manajemen menengah,dan manajemen puncak.
            Manajemen bawah bertanggung jawab untuk operasi unit terrentu, tugas pokok mereka berada pada proses pengawasan,perencanaan dan pengorganisasian. Manajemen menengah berkaitan dengan tugas-tugas integrasi serta melakukan proses perencanaan,pengorganisasian,dan pengawasan. Manajemen puncak memiliki lebih banyak tanggung jawab pada proses perencanaan dan pengorganisasian serta melakukan sedikit pengawasan. Contoh dari proses manajemen ini misalnya para manajer dapat menentukan gaya kepemimpinan atau mempengaruhi sikap karyawan tentang pekerjaan mereka.